Bacain yasin ni!


Disclaimer : bacaan berikut mengandung kemungkinan membuat mual, darting dan baper lapislapis. Jika anda memiliki sensitivitas eneg yang tinggi, disarankan untuk menutup halaman ini dan berlalu. Seriously.

Beberapa orang memilih untuk mencari pembenaran untuk ketidakmampuannya mengejar langkah beberapa orang yang lain. Ketimbang mengakui dan menemukan langkah-langkah yang tepat untuk dapat mengejar, dia akan berusaha menawarkan jalan lain.

Bayangkan sekelompok orang yang berlari bersama untuk mengejar ufuk di ujung jalan sana. Ada beberapa orang yang tertinggal di belakang, pastinya. Which is itu biasa banget ketika lo bergerak barengan dengan banyak orang pada saat yang sama.

Perubahan itu bukan perlombaan, lho. Perubahan itu perjalanan yang pasti akan dimaknai berbeda oleh tiap orang. Pelajaran yang didapat di dalamnya personal bingit. Jadi ketika ketinggalan, harusnya pake logika aja. Ga usah baper berlebihan pake mendramatisasi semua. Dramatisasi? Kalimat-kalimat : ga bisa bekerjasama lah, ga kuat bekerja bareng si itu si ini lah, atau ancaman mundur saja lah, itu drama!

Dan sayangnya lagi ga semua orang yang penuh drama ini ketemu partner yang bisa nabok dan bikin dramanya berhenti. Seringnya malah dramanya diladenin dan dibikin beberapa babak tambahan yang bikin penonton ternajis-najis liatnya.

But, its ok. Lo ga bisa berharap semua berjalan smooth seperti yang lo minta. Accept it.

Okeh... lanjut bayangin orang yang bergerak bareng tadi. Salah seorang yang ketinggalan dan baper akut mulai sadar diri dia ga bisa di depan. Bukan ga bisa ngejar ya. Ini jenis baper akut berikutnya. Pingin di depan tapi ga mau menggerakkan, ga mau berubah juga. Ga juga kasi contoh positif.
Helllaaauww... situ kira we bunch of stupids? Semua orang bisa liat dan menilai. Tapi dinilai kok marah, baper, ngambek. Situ sehat?

Karena sadar diri ga bisa di depan, dia berhenti.   Bikin drama-drama yang gaje. Trus pasang muka terdzolimi, dan merengek minta jalan lain.

Ah, ini malah kayak liat bocah kecil yang ambekan. Bocah ikut lomba lari, trus kliatannya bakal kalah, dia panggil orang tuanya, minta dibonceng pake motor ke barisan paling depan, trus tereak-tereak "saya siap saya siap ayooo bergerak doong".

Semprul ga tuh?

Enaknya diapain ni bocah galau kek gini???
Liatin ajaaa... Iya, bener. Liatin aja.

Perjalanan ini sebegitu jauh hingga bukan berhasil di depan atau di belakang yang penting. Tapi memaksa tetap berlari walaupun tertatih. Tetap tersenyum dan menyemangati yang lain untuk bersama bergerak. Karena sesungguhnya pengalaman tersenyum, sakit, marah, mengulurkan tangan, menyadari kita saling membutuhkan satu sama lain, itu lebih penting.

Perubahan itu ga ada yang instan. Semua berproses. Maka celakalah orang yang berharap bisa memahami tanpa ingin berproses bersama.
Dia layak mendapat kiriman doa-doa kita.
Atau mungkin bacain yasin ajah. 😡

Comments

Popular posts from this blog

Insecure

Cara mengoles racun kodok di mata panah 😫

Waktu Bunda kecil emang dipanggilnya bukan bunda?