Menaksir Sekolah




Kualitas sesuatu atau seseorang dapat ditaksir dari apa yang dikeluarkannya. Seorang manusia dinilai kualitas pribadinya dari kata- kata yang dikeluarkannya. Jika kata demi kata yang dipilih dan diucapkannya hanya sekitaran 'jamban', sulit juga jika kita lantas diminta percaya kualitas orang ini sekelas hotel bintang lima.
Bukaaan... saya tidak sedang membahas kandidat yang itu. Ga minat ah.

Seorang pedagang juga dapat dinilai dari produk yang dihasilkan dan pelayanan yang diberikan. Seorang yang menjaga ke-otentikan semua yang melewati tangannya, akan menjaga proses dari hulu hingga hilir bahkan pelayanan purna jualnya.

Bagaimana dengan institusi pendidikan?
Institusi pendidikan ini harus diakui cukup rumit. Dengan target mutu lulusan, mutu proses dan mutu para pendidiknya, untuk menaksir tingkat baik atau tidaknya suatu sekolah ternyata cukup salah satunya dengan melihat surat-surat yang dikeluarkan institusi tersebut.

Susunan kata yang dipilih dalam surat resmi yang dikeluarkannya, seperti layaknya seorang yang memilih kata yang diucapkannya, adalah bukti keberhasilan proses yang sedang diselenggarakan.

Sekolah sudah seharusnya dapat meramu kegiatannya kepada seluruh stake holder dengan bahasa yang runut. Informasi yang disampaikan mengalir sehingga diharapkan para stake holder ini menerima inti yang dimaksud.

Jika proses komunikasi diartikan menyampaikan pesan kepada pihak yang lain, memilih kosa kata yang tepat adalah tindakan meminimalisir noise.

Surat resmi yang dikeluarkan sekolah adalah dokumen yang artinya menjadi bukti yang dapat dilacak ulang, ditelusuri kembali, untuk mencapai dasar pemikiran satu keputusan yang diambil.

Prosedur penulisan surat lalu menjadi kebutuhan yang mendasar. Bagaimana dibangunnya suatu sistem yang dapat mencatat rekam jejak kepemimpinan kepala sekolah dengan bukti redaksional surat-surat resminya.

Sekolah harus mulai memikirkan bagaimana seharusnya redaksional surat resmi disepakati. Mulai dari salam pembuka, sapaan yang digunakan untuk orang tua misalnya, menyampaikan isi surat yang tidak bertele-tele, hingga paragraf penutup yang tegas namun akrab.

Alur kerja hingga surat ini sampai di tangan kepala sekolah sebagai proof read terakhir juga penting. Guru hingga pegawai administrasi harus diikutsertakan dalam proses.

Jika semua tahap sudah dilengkapi, kepala sekolah yang berdaya adalah kunci semuanya. Kepekaan kepala sekolah untuk menemukan hingga meramu runtutan kata mutlak diperlukan.

Cerminan sekolah yang baik ini akan berhasil ditampilkan jika kepala sekolah berhasil melakukan saringan akhir semua informasi yang dikeluarkan sekolah.

Comments

Popular posts from this blog

Insecure

Cara mengoles racun kodok di mata panah 😫

Waktu Bunda kecil emang dipanggilnya bukan bunda?