Mustahil Melatih Bebek jadi Elang




Menjadi pemimpin itu mudah.
Jika bukan memimpin orang-orang.
(Hahaa... kecele ya?)

Memimpin orang memerlukan kesadaran penuh dan pengelolaan diri yang sebegitu kompleksnya.

Mendampingi dan melatih mungkin menjadi salah satu cara induksi yang dipilih. Dengan harapan, dalam jangka waktu, pola dan pembiasaan tertentu, tim yang didampingi dan dilatih akan menjadi berdaya.

Seseorang dengan inovasi tinggi bisa jadi tidak berhasil karena melakukannya sendirian. Mengenali kelemahan dan kemudian membiarkan diri dikelilingi oleh orang-orang yang jauuuh lebih pintar, bisa menjadi satu-satunya jalan mencapai tujuan.

Yup! Lagi-lagi mengelola manusia jadi bahasannya. Pertanyaan berikutnya, manusia bagaimana yang harus dikelola?
Semuanya?

Jawabannya, tidak.
Mustahil melatih bebek menjadi elang. Sama seperti tidak mungkin melatih kuda memanjat pohon.

Jika yang anda butuhkan adalah pemanjat pohon, harusnya tupai adalah pilihan yang lebih baik. Karena hampir dapat dipastikan, melatih kuda memanjat pohon akan sangat membuang waktu, dan tujuan tidak akan tercapai.

Pilihlah orang yang tepat!
Dampingi, latih dan buat dia berdaya.
Jika anda tidak mengenali siapa orang yang anda pilih, bersiaplah membuang waktu, bongkar pasang sistem, dan membuat semua orang lelah bersamaan.

Jika itu terus terjadi, bahkan elang pun tak sudi bertengger di tebing ini lagi.

Long live the ducks, then.

Comments

Popular posts from this blog

Lonely 😔

Teruslah berkampanye!

Insecure