Anda bilang saya sara? Yo ben!

Pemilihan Gubernur DKI di depan mata. Anies Baswedan dan Sandiago Uni adalah bakal calon terakhir yang mendaftar ke KPU malam tadi. Dan karena kemarin adalah batas waktu terakhir pendaftaran, maka dapat dipastikan tidak akan ada lagi bakal calon lainnya.Tercatat tiga pasangan calon yang mendaftar. Ahok-Djarot, Agus-Sylviana, dan Anies-Sandi.

Pemegang KTP Jakarta mulai memicingkan mata untuk fokus siapa yang dipilihnya, sementara pemegang KTP daerah lainnya mulai makin sibuk berkomentar tentang siapa pemenangnya.

Mengaitkan keyakinan bakal calon tetap jadi isu panas yang diangkat. Padahal, katanya, tidak ada hubungannya antara agama dan pekerjaan seseorang. Yo wes monggo yang berpikir begitu. Orang yang berpikir sebaliknya dianggap sara.

Tidak sedikit dari kita yang berpikir bahwa semua ini hanya settingan saja. Sudah diatur. Jadi siapapun bakal calonnya, pemimpin yang terpilih akan tetap yang itu juga.

Karena 2 tahun terakhir memang terasa sekali hidup dalam rezim yang mengandalkan hiruk-pikuk opini dan isu yang tidak penting sama sekali, maka tidak usah ambil pusing segala pandangan itu, buat saya, jadi langkah yang penting.

Seperti kisah disaat Raja Namrudz membakar Nabi Ibrahim 'Alaihissalam, semut berepot-repot membawa setitik air berusaha menyiram dan memadamkan api. Sementara seekor cicak dg mulutnya yg kecil meniup-niup berusaha menambah kobaran api.

Seekor burung heran dan bertanya kpd semut, "Wahai semut, apa yg kau buat, mana mampu setitik air yg kau bawa memadamkan api yg berkobar besar itu?"

Semut menjawab, "Setitik air yg kusiramkan mungkin tak berpengaruh apalagi memadamkan api yg berkobar membakar (Nabi Ibrahim AS), tetapi usahaku memadamkan api menunjukkan aku berada di pihak siapa."

Yup! Bukan soal hasil. Tapi soal proses. Setitik air mungkin tidak berpengaruh, tapi cukup jelas menunjukkan tempat kita berdiri.
Anda bilang saya sara? Yo ben!

Comments

Popular posts from this blog

Insecure

Cara mengoles racun kodok di mata panah 😫

#maslepasseragam