Arrrrgghhhh
Kenapa
sepertinya sulit sekali melangkahkan kaki menuju pintu perubahan?
Itu yang seringkali saya alami. Perubahan itu
dunia baru. Asing.
Sulitnya
berubah tidak lantas membuat kita bersyukur pada dunia kitasekarang. Walaupun
mengeluh menurut saya masih lebih baik.
Seringkali
malah kita terjebak untuk 'menyamankan' diri, lalu apatis dan membiarkan
semuanya berjalan auto pilot. And then just wait where the wind will flew you.
Stagnan
aja. Ga berpikir. Terserah aja. Gitu.
Jika hal
ini dialami oleh seorang yang berprofesi guru, saya rasa ini jadi kerugian
besar.
Untuk dirinya,
sekolah tempatnya mengabdi, dan terlebih lagi muridnya.
Jika
kualitas guru dicerminkan dari apa yang dia bicarakan, guru yang auto pilot ini
tidak akan membicarakan apapun yang berhubungan dengan pendidikn.
Lalu mau
dibawa kemana murid-muridnya?
Comments
Post a Comment