The Day 5 : Sendal Gw ilaaang...



Alhamdulillah, rombongan kami dapat menyelesaikan melempar jumroh tepat waktu. Kami kembali ke Mekkah.
Langsung ke Masjidil Haram untuk thowaf.
Sekeliling ka'bah penuh.
Kepala rombongan menyarankan kami thowaf di lantai paling atas.

...

Ketika itu Masjidil Haram belum dibangun seperti sekarang. Pasar seng masih ada. Jadi ga ada alat berat disekitar kami. Di lantai atas sepi...
Sesaat sebelum memulai thowaf, lepas sendal dulu...

"Taro sini aja", kata Pak Ustad kepala rombongan sambil melepas sendalnya di pinggir dekat dinding batas.

Semua menurut, cuma saya yang nyaut (-_- heeh saya nyebelin deh)
"Taro sini aja? Gapapa ni? Ga akan ilang?", kata saya.
Dijawab oleh beberapa teman, "nggaaa".


Saya lepas sendal dengan pikiran, "kok maen dtinggal aja. Kalo ilang gimana".
Selesai thowaf, kami kembali ke tempat meletakkan sendal tadi.
Dan taraaaa....


Sendal saya ilang.

Cuma sendal saya.

Yang lain ada semua sendalnya.
Padahal sendal saya kecil banget. Hiikss.


"Jangan su'udzon ma Allah, neng," kata Bu Mak.
Istighfaaar...ampuun ya, Allah.
Cuma sendal buluk aja ketakutan ilang.
Istighfaar teruuus..


Takut.
Trus do'a.
"Ya Allah, jangan biarin saya ini ga beralas kaki sampai maktab. Jangan biarin kaki saya kepanasan. Jangan, ya Allah. Jangaan..."


Keluar Masjidil Haram, masih marmer adem. Terus... sampailah di aspal.
Ada sendal.
Sebelah. Kiri.
Pake aja.
Alhamdulillah. Allah jaga ni kaki yg sebelah.
2 langkah, nemu sendal sebelah lagi. Kanan.

Alhamdulillaah. Jalan sampe maktab ga kpanasan.

Pelajarannya adalah BERPRASANGKA BAIKLAH PADA ALLAH.

Kemudian di Madinah, ketika harus meletakkan sendal di kotak sendal masjid, teman saya tanya, "Taro sini aja, pat? Ga ilang ni?"
Saya jawab dengan yakin, "nggaaa".


Sendal kami taro dalam 1 kotak yg sama.
Ketika selesai sholat, mau ambil sendal,

taraaaa....

sendal temen saya ga ada. Di kotak itu cuma ada sendal saya aja.
Udah dcari2 ga ada.

Alhamdulillahnya, hotel di Madinah di depan Masjid Nabawi.

Jadiii... Allah sesuai prasangka hambaNya.

Mikir yang baik-baik ya, Pat...

Comments

Popular posts from this blog

Lonely 😔

Teruslah berkampanye!

Insecure