Pendidikan berkarakter
Tulisan ini adalah catatan yang disarikan dari
Education Sharing Network di Sampoerna University periode awal tahun 2016
bertemakan Pendidikan berkarakter. Pengisi materi adalah Bapak Agus Sampurno,
seorang fasilitator pendidikan di Sampoerna Foundation.
Sila dibaca …
Pembelajaran berkarakter pasti bermakna dan berguna
bagi siswa. Mulai dibahas tahun 2010-an ketika tawuran marak terjadi. Semua pihak merasa gagal.
Kenapa tawuran marak? Karena sekolah hanya jadi lembaga
pengejar nilai yang dingin dan kejam pada siswanya.
Kita kenal 18 karakter milik dinas. Semuanya bagus.
Hanya saja pendidikan kita miskin strategi. Jadinya mengajarkan karakter
seperti mengajarkan pengetahuan lain.
Sekolah yg berkomitmen pada karakter melakukan :
1.
Display karakter di seluruh penjuru sekolah
2.
Guru dan siswa dinilai dengan karakter yang
sama
3.
Orang tua diberikan penjelasan tentang
karakter sekolah
4.
Dan karakter ini masuk penilaian di rapot.
Cara menilai karakter bisa dengan check list, peer and self-assessment,
dan pasti bukan essay ya.
Rapot sekolah juga mestinya tidak satu model saja.
Dengan berkomitmen pada karakter ini diharapkan nilai
siswa juga ikut terangkat.
Comments
Post a Comment